Jumat, 17 Desember 2010

Kuartet bebek Kawasaki (bag 3-Kaze Zone)

Kawasaki adalah salah satu pabrikan yang tergoda untuk menggarap pasar bebek 125. Berbeda dengan Yamaha yang dengan pedenya menghiraukan pasar bebek pek ji go. Klaim dari pihak Yamaha, mereka tidak perlu mengeluarkan bebek 125cc karena Jupter Z mereka dianggap sudah memiliki performa yang sepadan dengan bebek sekelas HSX125 ataupun Shogun 125.
Balik maning nang laptop. Sebelum ini Kawasaki telah mengluarkan dua bebek 125cc sebagai generasi pendahulu Kaze Zone. Yang pertama adalah Blitz Joy yang setelah dihentikan diteruskan dengan Kaze 125. Namun Kaze 125 yang dirasa kurang sukses maka dihentikan produksinya. Alhasil Kawasaki mengeluarkan generasi penerus yang bernama Kaze Zone.
Sebagai generasi penerus wajar saja bila basis motor ini mirip pendahulunya. Basis mesin yang dipakai sama dengan pendahulunya begitu juga dengan rangkanya. Berikut ini adalah spesifikasi Kaze Zone yang diambil dari situs resmi Kawasaki Indonesia.
Type Mesin : 4 langkah, SOHC 2 Katup
Diameter x Langkah : 56,0 x 50,6mm
Jumlah & Isi Silinder : Satu buah & 124,6cc
Perbandingan Kompresi : 9.5 : 1
Daya Maksimum : 9,9 PS / 8.000 RPM
Torsi Maksimum : 10,64 Nm / 4.000 RPM
Karburator : Keihin PB 18
Jumlah Transmisi : 4 speed
Pola Pengoperan Gigi : N-1-2-3-4 ( Rotary )
Tipe Sistem Reduksi Primer : Gear
Kopling : Centrifugal, Multiple Wet Disk
Rasio Gigi 1 : 3.000 ( 36/21 )
Rasio Gigi 2 : 1.938 ( 31/16 )
Rasio Gigi 3 : 1.350 ( 27/20 )
Rasio Gigi 4 : 1.087 ( 25/23 )
Tipe sistem final drive : Chain drive
Final Gear : 2.600 ( 39/15 )
Drive rasio keseluruhan : 9.634 @ top gear
Sistem Pengapian : DC-CDI
Sistem Pelumasan Oli : Forced Lubrication ( Wet Sump )
Sistem Pendinginan : Pendinginan dengan udara
Sistem Penyaringan Oli : DFLS ( Double Filter Lubrication System ), filter ganda
Kapasitas Pelumas Mesin : 1,1 liter ( kering )
Tipe Oli Mesin : API SE, SF atau SG / SAE 10W-40
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 4,5 liter
Busi : NGK C6HSA
PanjangxlebarxTinggi : 1915mm x 700mm x 1040mm
Tinggi Tempat Duduk : 750mm
Jarak Poros Roda : 1.240mm
Jarak terendah ke tanah : 130mm
Berat kosong : 102 kg
Tipe Rangka : Full Frame
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Swing Arm
Tipe & Ukuran Ban Depan : 2,50 – 17 4PR
Tipe & Ukuran Ban Belakang : 2,75 – 17 4PR
Rem Depan : Cakram Twin Pot
Rem Belakang : Drum / Tromol
Pelek Roda : Spoke-KazeZoneR,CastWheelAluminiumAlloy-KazeZoneVR
Dengan rasio kompresi 9,5:1 Kaze Zone mampu menghasilkan tenaga 9,9 PS pada 8.000 RPM. Lumayan tinggi di kelasnya. Teknologi yang digunakan masih konvensional yaitu mesin tidur SOHC berpendingin udara, tidak masalah toh pesaingnyapun masih menggunakan teknologi yang serupa. Jenis rangkanya full frame, motor ini masih memegang ciri khas Kawasaki dengan handling yang stabil.
Desain
Pihak Kawasaki mengklaim motor ini telah memenuhi standar Eropa dalam sisi desain. Dengan tingkat keamanan yang tinggi motor ini katanya bisa langsung di ekspor ke Eropa. Salah satunya adalah dengan menerapkan bodi yang tidak memiliki sisi tajam. lampu sein yang digunakan mampu dilihat dari samping dan macam-macam lagi. Mungkin banyak yang merasa aneh pada desain Kaze Zone terutama pada lampu belakangnya yang membulat dan tidak sinergis dengan desain depannya yang tajam-tajam. Mungkin ini bisa menjadi PR bagi pihak Kawasaki agar dapat mendesain motor yang lebih bagus di masa yang akan datang.
Soal fitur memang tidak ada yang menonjol di bidang teknologi. Namun keberadaan bagasi kecil di depan pengendara cukup menarik dan berguna bilamana membutuhkan uang receh atau sekedar menyimpan lap. Kawasaki sepertinya cukup jeli dalam pemanfaatan lokasi seperti ini dari tempat untuk tangki bensin sampai bagasi kecil semacam ini. Penempatan bagasi di depan seperti ini diadopsi juga oleh Honda CS1.
Penjualan
Pihak Kawasaki sendiri mengatakan bahwa tidak akan memasang target muluk-muluk untuk motor ini, sepertinya mereka sadar akan kelemahan mereka di purna jual dan imej di masyarakat. Penjualan Kaze Zone juga tergolong adem ayem tidak ada booming atau sebagainya bahkan saat awal masa penjualan. Soal iklan sebenarnya termasuk gencar terutama di media televisi. Iklan yang ditampilkan juga cukup bagus dan berbeda dengan kebiasaan Kawasaki yang cenderung mengabaikan advertising.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar