Senin, 21 Februari 2011

APA BEDA HELM SNI DAN BUKAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi pengendara sepeda motor, pemerintah memberlakukan wajib helm Standar Nasional Indonesia (SNI) sejak pekan lalu. Namun, hingga kini sebagian besar orang belum mengetahui beda helm tanpa SNI dan helm dengan SNI.
3760720p
“Masyarakat itu tahunya helm tanpa SNI lebih murah. Sisanya mereka tidak peduli terhadap keselamatan dirinya ketika mengendarai motor dan menggunakan helm sembarangan,” kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Setiadi saat berbincang di kantornya, Jakarta, Rabu (7/4/2010).
Helm dengan label SNI jelas lebih terjamin kualitas dan mutunya dibandingkan dengan helm tanpa SNI. Pasalnya, helm SNI telah melewati serangkaian uji oleh BSN. Sayang, dari total produksi helm lokal sekitar 9 juta per tahun, sekitar 20-30 persen di antaranya berkualitas nonstandar.
Sekitar 30 persen helm yang beredar di pasar merupakan produk impor yang diduga nonstandar, terutama yang berasal dari China. Lantas, bagaimana membedakan helm SNI dan non-SNI?
Menurut Bambang, helm SNI yang sudah disertifikasi ditandai dengan pencantuman tanda SNI berupa emboss dan bukan ditempel atau menggunakan stiker. “Ini perlu dilihat baik-baik. Ada tanda SNI yang di-emboss enggak? Kalau enggak, itu palsu. Bukan SNI,” terang Bambang.
Staf Ahli Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI) Thomas Lim mengakui, saat ini ada indikasi produsen atau importir “nakal” yang memalsukan emboss lambang SNI. Padahal, produsen ini belum mengantongi sertifikasi SNI.
“Indikasi itu mulai ada. Emboss-nya dipalsukan, padahal sertifikasi itu enggak mudah lho prosesnya,” tutur dia.
Modus lainnya, setelah memiliki sertifikasi produsen mulai mengurangi standar produk helmnya yang akan disebarkan di pasar. Hal senada disampaikan Bambang. Menurut dia, banyak oknum pengusaha nakal dan mencoba mengakali SNI.
“Itu sangat mungkin terjadi. Dan itu enggak hanya di helm, di produk lain seperti pupuk juga ada. Tetapi masyarakat yang akan menilai,” cetusnya.
Untuk mengenali helm SNI palsu ini juga tidak mudah. Pasalnya, emboss SNI palsu hampir mirip dengan emboss yang asli. Kualitasnya juga sulit dibedakan dengan mata telanjang. Untuk itu konsumen harus cerdas dalam membeli helm SNI.
Thomas menyarankan agar konsumen membeli helm SNI di toko-toko yang dapat dipertanggungjawabkan. “Ya belilah helm di toko-toko besar yang kira-kira bisa dipertanggungjawabkan,” tutur dia.

30 Kebiasaan Buruk Bikers

Belakangan menyeruak (lagi) komentar bernada miring terhadap pengendara sepeda motor di Jakarta. Paling populer adalah tudingan bahwa pengendara sepeda motor sebagai biang keladi kesemrawutan jalan raya. Apakah demikian faktanya?
Meski tidak seluruhnya benar, kerap kita menemui perilaku berkendara yang cenderung mengabaikan keselamatan berkendara (safety riding).
Berikut ini adalah beberapa perilaku buruk pengendara sepeda motor (bikers) yang kerap dicibir pengguna jalan lainnya. Karena itu, tidak ada salahnya jika kita bersama-sama menghilangkan sifat buruk di bawah ini.

1. Saat di lampu merah, menerabas garis putih dan zebra cross.
2. Saat di lampu merah, menerabas, bergerak sebelum lampu hijau.
3. Menggunakan trotoar sebagai jalan pintas di tengah kemacetan.
4. Menggunakan knalpot bersuara bising, padahal motornya bukan motor besar.
5. Menyalip dari kiri jalan tanpa memperhatikan kendaraan lain.
6. Berbelok tanpa menyalakan lampu sign.
7. Berboncengan lebih dari dua orang.
8. Membunyikan klakson yang memekakan telinga, terlebih di tengah kemacetan.
9. Saat hujan deras, berteduh di bawah kolong jembatan secara bergerombol yang memakan ruas jalan.
10. Berkendara dengan kecepatan tinggi di tengah keramaian lalulintas jalan raya.
11. Berkendara sambil merokok.
12. Berkendara sambil menelepon.
13. Berkendara membawa anak kecil di bagian depan dan belakang.
14. Aksi balapan liar di jalan umum.
15. Berkendara sambil menggunakan earphone untuk mendengarkan musik keras-keras.
16. Saat berkonvoy, menghalangi (blocking) ruas jalan milik pengguna lain.
17. Saat berkonvoy, menghalau dan menghalangi pengguna jalan lainnya.
18. Saat berkonvoy, membunyikan sirine dan menyalakan lampu strobo.
19. Menggunakan lampu bercahaya terang pada bagian belakang dan depan.
20. Tidak menyalakan lampu pada malam hari.
21. Berkendara melambat atau bergerombol melihat insiden kecelakaan di jalan raya.
22. Melarikan diri dan tidak bertanggung jawab saat terlibat kecelakaan.
23. Menerabas pintu halang perlintasan kereta api.
24. Pengendara dan pembonceng tidak menggunakan helm saat bermotor.
25. Pembonceng tidak memakai helm saat berkendara.
26. Berkendara dengan alas kaki sendal jepit.
27. Menggunakan jas hujan ponco yang lebar.
28. Motor tidak memiliki kaca spion.
29. Mengangkut barang berlebihan sehingga menganggu keseimbangan pengendara.
30. Melawan arus kendaraan.

Semoga dengan kita tidak melakukan 30 perilaku di atas, kondisi lalu lintas di jalan raya kian tertib.
Sudah saatnya, kita bersahabat dan santun di jalan.

Sumber : kaskus.us

Ninja 150R Melegenda…

Ninja 150R Melegenda di Semua Lintasan   
Di roda race, sebelum kelas 150 tune-up ditutup, Kerry ‘Bob’ Hutama disegani lawan dengan Ninja 150. Di grasstrack dan drag bike sampai saat ini masih lumayan banyak penggunanya. Belum lagi komunitas yang tersebar di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Balikpapan-Samarinda.
Enggak berlebihan deh, Ninja 150 jadi sosok sport dua langkah terkencang yang masih diproduksi saat ini. “Kita masih jamin kalau Ninja tetap lulus uji emisi Euro II. Ini hasil aplikasi teknologi ramah lingkungan,” beber Reiner Sitorus, Technical Service Manager, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Jakarta.
Pantas saja meski Ninja sampai saat ini sudah 12 tahun mengudara, namun tetap dilirik pemakai. Bahkan bekasnya masih tetap laku. Untuk itu MOTOR Plus coba beberkan sejarah tiap generasinya sebagai panduan.

GENERASI 1996-1997
999foto-ninja-01

Ini awalnya Kawasaki Ninja 150 diproduksi di Indonesia meski mayoritas komponen masih dipasok dari Kawasaki Thailand. Di 1996 punya ciri mendasar dengan pelek jari-jari, lampu bulat dan cakram depan.
Setahun kemudian setelah peluncuran Ninja 150 sedikit berubah dengan sebutan Ninja 150R. Ninja 150R menggunakan cakram depan-belakang dan pelek jari-jari. Ini disebut Ninja 150 yang memang lebih mahal.
Meski selisih setahun, Ninja 150 waktu itu berbeda dari kode produksi. Keluaran 1996 punya kode produksi KR150C dan yang 1997 ditandai KR150J. Tapi, kode mesin sama, yakni 1855.
Di generasi ini Ninja 150 menggunakan karburator Keihin PWL 26 sampai produksi September 2006. Ukuran pilot-jet 45, main-jet 132 dan kode jarum skep F33 45H dipakai sampai September 2006.

GENERASI 2002
 1001foto-ninja-rr-03

Kawak Ninja 150R bertambah lagi variannya dengan masuk Ninja 150RR di 2002. Saat itu Ninja 150RR murni masih built-up alias diimpor dari Thailand dengan kode produksi KR150K. Perbedaannya dengan Ninja 150R, Ninja 150RR menggunakan teknologi KIPS.
KIPS adalah teknologi katup tambahan di blok silinder. Berfungsi menahan sisa gas buang di putaran bawah supaya tidak terlalu blong. Teknologi ini membantu putaran atas supaya gas buang dilepas maksimal. “Nama komponen penggeraknya Super KIPS. Jadi, KIPS di 2002 sama juga dengan versi Super KIPS di era 2006,” kata Reiner Sitorus yang berkantor di Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara.
Selain KIPS, Ninja 150RR juga sudah menggunakan fairing. Frame atau rangka juga sudah bulat alias tidak kotak lagi. Lengan ayun pun menggunakan teknologi stabiliser atau tiang tambahan di swing-arm untuk keseimbangan saat suspensi belakang bekerja.
Ninja 150RR dipasok karbu beda merek dan lebih besar ukuran venturinya dibanding Ninja 150R. Ninja 150RR mengaplikasi Mikuni VM28 sampai saat ini. Begitu juga dengan pilot-jet 22,5, main-jet 270, dan jarum skep 5EJ4-2 yang tidak berubah. “Pilot-jet diseting ukurannya lebih kecil dibanding Ninja 150R untuk putaran menengah atas,” tambah Freddyanto Basuki, Marketing Research, PT KMI.
Nah, di tahun ini juga kode mesin berubah. Untuk semua varian Ninja 150 kode mesinnya 1878. Biar lebih jelas perbedaan mesin dengan kode 1878 dan 1855 silakan baca di boks.

GENERASI 2006
1002foto-ninja-gt-04 

Di tahun ini generasi Kawak Ninja 150, 150R dan Ninja 150RR berubah total. Inovasi yang paling jelas semua varian Ninja 150 sudah aplikasi Super KIPS (Super Kawasaki Integrated Powervalve System), catalytic converter, dan HSAS (High Performance Secondary Air Sistem).
Dua teknologi terakhir di atas berkaitan untuk menekan emisi gas buang. HSAS menggunakan mekanisme valve alias katup yang fungsinya menyemprotkan udara segar atau oksigen ke lubang buang. Valve akan membuka dan menyemprotkan udara segar saat mesin di putaran bawah.
Di 2006 kode mesin semua generasi Ninja 150 berubah jadi 1855 seperti generasi awal kemunculan Ninja 150. Untuk Ninja 150 dan Ninja 150RR di Oktober 2006 mengadopsi Keihin PWL 26 sampai sekarang. Main-jet jadi ukuran 138 dan jarum skep berubah kode jadi N5LD. Jarum diklaim lebih tirus dibanding jenis sebelumnya.

BEDA 1855 DAN 1878
Dua generasi mesin Ninja 150 punya kelebihan dan kekurangan. Keduanya jadi ukuran produsen Kawasaki di Indonesia untuk mengevaluasi produknya. Artinya, ini semua disesuaikan pengembangan teknologi.
Mesin 1855 untuk Ninja 150 versi 1996-2001 punya kelebihan di kruk-as. Crankshaft di mesin 1855 lebih berat dan diameter bandul sedikit lebih besar. “Makanya banyak mekanik yang masih ngorek Ninja nyari kruk-as dari 1855,” beber Adriansyah yang sempat ngeset Ninja 150R di tim Gassoli. Waktu itu digas Felix Judianto.
Tapi, tetap ada kekurangannya mesin 1855. Masalahnya lubang bearing di crankcase lemah. Kruk-as gampang goyang karena beban bandul yang berat dan torsi yang besar.
Masuk era 2002 sampai 2006 September kekurangan crankcase 1855 dibenahi di mesin 1878. Lubang crankcase untuk bearing kruk-as dirancang ulang. Ini dibenahi dengan membuat lubang seperti bos. Jadi, lapisan pinggir lubang jauh lebih tebal.
“Trik seperti ini bisa diaplikasi buat Ninja 1996 sampai sebelum 2002. Lubangnya tambah daging aja untuk diperkuat,” ulas Panda Kuswandi, mekanik spesialis Ninja 150 yang bermarkas di Ciputat, Tangerang.
Oktober 2006 sampai sekarang semua varian Ninja 150 kembali lagi menggunakan mesin 1855. Bedanya diameter bandul kruk sedikit lebih kecil dan ringan dibanding sebelumnya. Lubang crankcase untuk bearing kruk-as dibikin lagi tanpa bos.

Bedah Karakter Mesin Edge

Tuesday, 22 February 2011 02:25
Karakter Moto prix senggal senggol gak menguntungkan buat engine stroke pendek. Putaran bawah, sedikit kurang galak dibanding engine long stroke yang bisa mencapai torsi lebih cepat di rpm rendah. Stroke 50,6 mm Kawasaki EDGE bisa mantap di MotoPrix dengan racikan yang pas. Power motor Kawasaki EDGE cuma 20,5 dk. Dengan kompresi 13,6:1 dipadu dengan bahan ledak silinder alias bahan bakar avgas. Dengan stroke 50,6 mm, silinder blok dpasangkan dengan piston Izumi diameter 57 mm. Hasilnya, kapasitas silinder masih batas regulasi kelas bebek 4 tak 125 cc. Yaitu 129,5 cc.
Untuk masalah katup. Klep isap atau in, pakai diameter cukup 26 mm. Sedangkan klep buang atau ex aplikasinya 23 mm. Agar flow gas yang masuk ke ruang bakar dan yang terbuang lancar sesuai yang dibutuhkan. Angkatan kedua klep bisa dibuat agak tinggi pada 9,2 mm. Dengan durasi kem yang dipatok main pada 280 derajat. Bahkan karburator juga bisa cukup pakai Mikuni TM 42 mm. Masih ada trik lagi, untuk ngakali stroke pendek, digunakan perbandingan gigi rasio. Untuk mengakali putaran balik yang patah, gigi rasio diberatkan. Sehingga tikunganpun bisa gigi satu. Untuk perbandingan rasionya demikian : Gigi I, pakai 31/14. Gigi II pakai 29/18. Gigi III, 26/20 dan Gigi IV pakai 25/22. Meski pakai racikan segini, dipastiin ditikungan pakai gigi I power motor gak akan liar. Bisa buat manuver dan kontrol tetap penuh.

Gir Rasio Kawasaki Edge




Tuesday, 22 February 2011 02:28
Jakarta - Buat tunner yang lagi doyan korek Kawasaki Edge untuk balap, ada salah satu obat mujarabnya. Ya, paduan gigi-gigi rasio. Lewat permainan kombinasi gigi di girboks, larinya pacuan bisa diseting sesuai kebutuhan engine.

Menariknya, tidak hanya untuk salah satu tipe balap saja. “Paduan gigi-gigi rasio ini bisa dipakai road race, grasstrack hingga balap trek lurus atawa dragbike. Termasuk lintasan 800 meter,” bilang Budi Gunawan dari Shenshuken Motorsport di Jl. Kebon Jeruk IX, No. 20D, Kota, Jakarta Barat.



Mulai dari gigi I hingga IV, sobat bisa bikin padu kombinasi gir. Misalnya untuk gigi I yang standar 12/ 36 mata. Setidaknya tersedia 8 pilihan. Mulai dari 12/ 29 hingga 12/ 32 atau 13/ 31 mata.

Lainnya, untuk gigi II. Standarnya bermain di 16/ 31 mata. Bisa dimainkan kombinasi 16/ 26 mata hingga 16/ 29 mata. Bahkan, 17/ 29 mata juga ada. ”Tinggal sesuaikan dengan power yang dihasilkan mesin saja,” kata pria yang bisa ditelepon di (021) 92789771.

Biar mempermudah, bisa dibeli secara satuan. Untuk satu gigi, dijual mulai dari Rp 250 – Rp 650 ribu. ”Bisa juga beli secara paket full set, sekitar Rp 3 juta. Tinggal sebut saja untuk kebutuhan apa. Nantinya konsumen akan dibantu dalam mengkombinasikannya. Misalnya, buat road race,” kata putra dari Nanang Gunawan yang ahli rasio di Tanah Air ini. Lirik deh! (motorplus.otomotifnet.com)

Kamis, 03 Februari 2011

Undangan Ultah BKRC SURABAYA

yupz akhirnya saudara kita BKRC SURABAYA melayangkan undangan resminya untuk merayakan Ulang tahunnya yang ke 5

diharapkan kepada semua anggota BKRC MALANG untuk menyempatkan waktunya untuk datang ke surabaya

Selasa, 18 Januari 2011

Kuis tebak anggota BKRC minggu ini

ternyata salah satu BKRC Malang ada yang penggemar dangdut sejati jadi tebak ow ow sapa dia? pertanyaannya adalah berapakah nomor lambung mas yang satu ini pemenang akan d umumkan pada edisi selanjutnya dengan hadiah 1 gelas kopi gratis d warung VW hehehehhe